"Hahahahaha"
Gelak tawaku memecahkan keheningan malam, ditemani secangkir kopi hitam pahit dan sebungkus rokok kretek yang sedikit mengurangi beban yang aku pikul selama hidup dalam keadaan dewasa ini.
Aku masih ingat betul saat dimana aku masih kecil dulu, ya sekitar usiaku baru menginjak 7 tahun.
Saat itu aku merasa ingin sekali menjadi dewasa, bahkan aku sangat ingin dianggap sebagai orang yang sudah dewasa. Bukan untuk hal yang aneh-aneh aku ingin menjadi orang dewasa, aku hanya ingin agar mendapatkan kebebasan dan hidup tanpa dimarahi orang tua.
Simpel bukan?
Yaiyalah, namanya juga anak-anak. Namun rasa itu semakin kuat dan menjadi-jadi.
Hingga tiba masanya aku menginjak usia remaja, diusiaku yang baru menginjak usia 12 Tahun aku sudah masuk sekolah menengah pertama, disinilah aku mulai merasa bahwa aku sudah dewasa.
Aku yakin, kamu pun merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan pada masa itu, dimana masa-masa merasakan getaran yang menggairahkan kepada lawan jenis 😂
Ya, cinta monyet 🙈
Bukankah kamu merasa sudah menjadi orang dewasa pada masa itu?
Hingga dengan pedenya berpacaran dan berekspektasi untuk membawa hubungannya hingga ke jenjang pernikahan 😂
Dimasa itu pula aku kerasukan bayang semu kedewasaan. Merokok, pacaran, keluyuran malam-malam, nongkrong bersama teman-teman dan lain sebagainya yang justru hal-hal seperti itu tidak dilakukan oleh seseorang yang sudah dewasa.
Uniknya lagi, ketika aku dikatakan sebagai anak kecil bukanlah kesadaran sebagai anak kecil yang aku dapatkan, justru kemarahan yang membara dalam jiwaku dan memberontak ingin mengatakan "aku ini sudah dewasa, bukan anak kecil lagi!!!" 😂 namun tertahan oleh rasa takut dan akhirnya dipendam sendiri hingga lupa 😂
Lulus SMP dan masuk ke SMA rasa dewasa yang aku rasakan menjadi semakin kuat.
Dengan kegiatan yang tak jauh berbeda dengan yang aku lakukan pada saat aku masih SMP. Hal yang berbeda justru mulai aku rasakan pasca menempuh pendidikan dibangku SMA dan mulai kehidupan baru di kampus.
Di kampus inilah aku mulai merasakan kejenuhan dan mulai mengerti apa artinya menjadi seorang yang dewasa.
Ternyata menjadi dewasa itu bukanlah masa yang mudah, menjadi dewasa tak seindah dan seenak bayanganku dulu.
Bayang-bayang kehidupan yang begitu mengerikan selalu menghantui, ibarat kata makan tidak enak tidurpun tak nyenyak.
Nganggur SALAH
Kerja seadanya SALAH
Pacaran SALAH
JOMBLO SALAH
Nggak pacaran langsung nikah DITUDUH HAMIL DULUAN
Sungguh sangat mengerikan kehidupan dimasa dewasa ini. Sampai-sampai hidupku selalu dihantui rasa was-was dan ketakutan, besok mau makan apa? mau pergi, beli bensin pake apa? setoran motor mau bayar pake apa? rokok habis mau beli pake apa? dan lain sebagainya.
Semua itu selalu menghantui, apalagi aku hidup dimasa yang semuanya harus menggunakan uang.
Dimana posisi uang setingkat dibawah Tuhan.
Oleh karena itulah aku ingin kembali menjadi anak-anak. Hidup enak tanpa harus dihantui bayang-bayang mengerikan neraka dunia.
0 $type={blogger}:
Post a Comment
Berikan komentar anda dengan bijak tanpa mengandung unsur SARA