Selamat datang kembali di blog sukabaca2.blogspot.com, blog yang fenomenal, cetar membahana dan menggelora
Pada postingan saya kali ini saya ingin mengusut tentang teori kebenaran atau hanya pembenaran. Ya, akhir-akhir ini banyak sekali umat manusia yang merasa dirinya paling benar, bahkan hingga menyalah-nyalahkan orang lain baik secara individu maupun golongan. Faktanya, sekarang sangat banyak perselisihan antar ormas di Indonesia kita tercinta ini.
Dari permasalahan diatas, saya menjadi bersemangat untuk menuangkan unek-unek saya tentang kebenaran atau hanya pembenaran dalam blog saya ini.
Baiklah langsung saja kita mulai pembahasan kita pada hari ini.
Apa sih yang dinamakan kebenaran?
Hayooooo, ada yang tau nggak apa yang dinamakan kebenaran?
Kalau menurut saya sih, kebenaran ialah suatu fakta atau peristiwa yang memang terjadi atau dialami oleh seseorang dan diyakini oleh golongan mayoritas.
Dalam hal ini, kebenaran berarti bersifat relatif, siapa yang meyakini, berapa jumlah yang meyakini, dan ada berapa bukti yang menguatkan untuk membuktikan bahwa hal tersebut adalah sebuah kebenaran.
Jika dalam ilmu beragama, kebenaran diyakini bahwa hanya milik Tuhan yang maha esa. Dan si pemeluk agama wajib meyakininya.
Namun dalam realita kenyataannya tak ada yang tau pasti kebenaran menurut Tuhan seperti apa.
Namun dalam ilmu duniawi, suara Tuhan digantikan oleh suara mayoritas. Jika mayoritas berkata bahwa itu adalah sebuah kebenaran, maka yang minoritas harus mengikuti pendapat mayoritas untuk mendapatkan kebenaran.
Oke, sampai disini ada pertanyaan/sanggahan?
Lanjut, kita beralih kepada pembenaran.
Pembenaran ialah kondisi dimana orang/golongan yang dianggap salah atau benar-benar salah mengupayakan dengan berbagai cara agar apa yang dilakukannya bisa dianggap sebagai kebenaran.
Dalam hal ini, kebenarannya bersifat naif.
Dimana jika kita berada dalam posisi seperti ini kita sudah mengetahui sebenarnya yang kita lakukan adalah sebuah kesalahan dan hal itu diakui oleh hati nurani, namun kita mengatakannya adalah seolah hal itu adalah sebuah kebenaran.
Jadi dapat kita simpulkan, bahwa kebenaran dan pembenaran itu berbeda namun sama-sama dapat menjadi sebuah kebenaran yang hakiki.
Dari sini kita dapat belajar, jangan mudah untuk menyalah-nyalahkan orang lain. Karena belum tentu 100% kita benar
Dari kedua hal diatas, pertanyaan saya adalah.
BUMI itu bulat atau datar?
Jawab dengan alasan yang menguatkan di kolom komentar, jawaban yang paling bagus akan mendapatkan hadiah dari saya
0 $type={blogger}:
Post a Comment
Berikan komentar anda dengan bijak tanpa mengandung unsur SARA