Sore itu mataku mulai terbuka setelah hampir 3 jam terpejam. Aku bersyukur, karena terbangun dari mimpi buruk yang telah q alami.
Kulihat jam menunjukan pukul 17.39 WIB, pertanda sebentar lagi masuk waktu untuk melaksanakan shollat maghrib. Aku seorang muslim yang biasa-biasa saja, tidak terlalu taat dan tidak juga kafir.
Melihat hari sudah sore, aku pun memutuskan untuk mandi dan bersiap guna melaksanakan shollat maghrib berjama'ah dengan abah dan keluargaku.
Selesai mandi ternyata abah dan anggota keluargaku yang lain telah selesai melaksanakan perintah Allah S.W.T, sehingga terpaksa saya shollat maghrib sendiri di rumah.
Yah, beginilah nasib seorang imam yang belum memiliki makmum, mau ngapain aja tetep sendirian😂
Setelah selesai melaksanakan perintahNYA aku langsung menuju ke depan rumah, duduk santai sambil menikmati secangkir Jahe Susu yang aku beli dari kedai kopi yang ada di pelataran rumahku.
Aku pun duduk sambil mainan hp, tak terasa segelas jahe susu panas telah habis q seruput sedikit demi sedikit.
Ketika mau bayar jahe susu dan beberapa potong gorengan, aku melihat penjualnya kok mirip dengan seseorang.
"kok mirip adiku?" aku bergumam dalam hati, tiba-tiba aku mendapatkan wangsit sehingga aku ingat bahwa kedai itu memang milik adiku.😂
Akhirnya aku tidak jadi bayar karena memang aku tak punya uang sepeserpun, "utang sek lop, bayare sesok nek mas wes oleh sangu" ( bayarnya besok dek, kalau mas udah dapet uang saku ).
Uang saku?
Iya, uang saku kuliah😂
Penghasilan utamaku adalah dengan berkuliah, gajian 25.000 rupiah perhari cukup untuk menunjang biaya rokok dan bensinku selama satu bulan.
Setelah selesai memberikan doktrin kepada juniorku yang satu itu aku diajak oleh abahku, "salin klambine, ayo melu nariyahan" ( ganti bajumu, ayo ikut nariyahan ). Tanpa pikir panjang aku langsung mengiyakan ajakan abahku itu.
Nariyahan berlangsung dengan hikmat, tak terasa 2 jam sudah aku berada di masjid untuk membaca shollawat nariyah. Tradisi di daerahku setelah mengaji ada tasyakuran dengan memakan jajan yang dibawa oleh para jama'ah pengajian.
Sambil menikmati hidangan diselingi dengan obrolan santai, abahku tiba-tiba mengajak pulang. Aku pun tak dapat menolaknya, karena sebenarnya aku sudah ingin pulang sejak selesai pengajian tadi.
Setibanya dirumah, selang beberapa saat rumahku diserang oleh segerombolan air kecil-kecil tapi banyak, sebut saja hujan.
Hujan menghajar atap rumahku tanpa ampun, tapi aku tak perduli, aku diamkan saja mereka, tak ada gunanya juga melawan hujan.
Namun si hujan itu membawa temannya yang bernama angin sehingga membuatku merasa kedinginan, akhirnya aku putuskan untuk memesan secangkir kopi bid'ah di kedai depan rumah untuk sedikit menghangatkan tubuh.
Tak lama pesananpun datang ke kamarku, ku nikmati sensasi kopi hitam yang disedu dengan air jahe panas, nikmatnya tak tertahankan.
Hingga tak terasa waktu menunjukan pukul 03.34 WIB.
SIALAN!!!
Gara-gara kopi bid'ah mataku tak mau merem😡
Padahal besok harus berangkat pagi😱
0 $type={blogger}:
Post a Comment
Berikan komentar anda dengan bijak tanpa mengandung unsur SARA