Bagaimana sih sejarah kopi sebenarnya?
Kopi merupakan komoditas perdagangan terbesar di dunia pada saat ini, popularitas kopi semakin hari semakin meningkat, apalagi diera sekarang banyak sekali orang-orang yang menikmati kopi dari mulai kopi sachetan hingga kopi yang diolah manual. Kopi-kopi ini juga berasal dari petani-petani lokal yang mulai banyak ditemukan dihampir seluruh daerah di Indonesia.
Oke tanpa harus berlama-lama lagi langsung saja kita bahas bagaimana sejarah perkembangan kopi di dunia hingga sampai di Indonesia.
Kopi mulai ditemukan pada sekitar tahun 1.000 SM oleh suku Galla yang menempati wilayah Afrika timur, seiring berjalannya waktu kopi mulai dikenal oleh orang-orang suku Habesha sejak tahun 5 Masehi, suku ini adalah suku yang menempati negara Abeesenia atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Ethiopia (Afrika Utara) sejak 3.000 tahun sebelum masehi.
Oleh suku-suku inilah kopi mulai diolah menjadi bahan makanan, bahkan kopi menjadi salah satu makanan pokok suku Galla, dan hingga saat ini masih banyak orang-orang suku Galla yang memakan kopi.
Pada abad ke-7 hingga 10 Masehi kopi mulai dikenal oleh bangsa Arab melalui jalur perdagangan, bangsa arab yang memperluas wilayah perdagangannya hingga ke Afrika mulai mengenal kopi, disinilah awal mula cikal bakal pengolahan kopi menjadi minuman.
Pada mulanya kopi hanya dikenal sebagai biji-bijian bahan pembuatan makanan seperti gandum, beras, kacang dan biji-bijian oleh bangsa Afrika, pengolahan kopi menjadi makanan dilakukan dengan cara menghancurkan biji kopi dicampur dengan minyak diaduk hingga merata, lalu adonan tersebut dibuat bundar seperti biskuit dan langsung dikonsumsi, namun ditangan bangsa Arab kopi mulai dikenal sebagai minuman energi untuk menahan kantuk dengan cara menyeduh biji kopi kering menggunakan air mendidih,
Pada abad ke-10 Ibnu Sina mulai menelitii kandungan zat yang terdapat dalam kopi, dokumen penelitian Ibnu Sina inilah yang diketahui menjadi dokumen pertama penelitian kopi secara kedokteran dan kesehatan. Dari dokumen ini pula diketahui jika dengan cara memanggang kopi dapat meningkatkan cita rasa kopi yang lebih nikmat, hal ini dikarenakan beberapa zat yang terkandung dalam kopi dapat bereaksi ketika dipanggang atau dipanaskan dalam suhu zat tersebut antara lain Acidity, Sweetness, Bitterness, Aromatik, Mercaptan dan masih banyak lagi zat yang lainnya.
Dari penelitian inilah muncul inovasi pemanggangan kopi atau yang saat ini lebih dikenal dengan istilah Roasting untuk menigkatkan cita rasa kopi, popularitas kopi semakin meningkat semenjak metode pemanggangan kopi ini diaplikasikan hingga pada abad ke-15 bangsa Arab menggunakan kopi sebagai minuman pengganti anggur.
Sejarah perkembangan kopi di Indonesia
Banyak yang berpendapat jika kopi mulai masuk dan dikenal oleh bangsa Indonesia sejak masa klonial Belanda, namun saya memiliki pandangan yang berbeda perihal sejarah masuknya kopi di Indonesia.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, bangsa Arab telah lalu lalang berdagang dengan bangsa kita, bahkan pada tahun 674 Masehi di pesisir pantai Sumatera telah terdapat perkampungan yang dinamakan kampung Barus atau Fanrus yang mayoritas penduduknya adalah orang-orang arab beragama Islam, bukti sejarah ini adalah catatan pedagang China yang berasal dari zaman dinasti Tang. Yang isinya kurang lebih sebagai berikut
“ Saya berdagang ke daerah barus yang berada dalam wilayah Sriwijaya namun dihuni oleh sebagian besar orang-orang Arab beragama Islam yang telah lama tinggal didaerah tersebut dan telah membangun hubungan perdagangan sejak lama dengan bangsa Sriwijaya ”
Dari sinilah saya menyimpulkan bahwa Bangsa Indonesia mulai mengenal kopi jauh sebelum belanda menjajah Indonesia, peran kolonial Belanda hanyalah penyebaran kopi ke seluruh wilayah di Indonesia untuk memperluas perkebunan kopi sehingga memperbanyak hasil panen untuk dibawa ke Negara asal mereka.
Asal Mula Kopi Luwak
Pada abad ke-18 Belanda membuka perkebunan besar-besaran di wilayah Hindia Belanda (Indonesia) terutama di Pulau Jawa dan Sumatera dengan bibit kopi berjenis Arabica yang didatangkan langsung dari Yaman.
Perkebunan itu dimandori langsung oleh orang-orang Belanda, sedangkan pekerjanya adalah warga pribumi, masyarakat pribumi ingin sekali mencicipi varian kopi baru ini namun dilarang oleh pihak Belanda, barang siapa yang ketahuan menikmati kopi Arabica ini maka akan dihukum dengan berat oleh pemerintahan kolonial pada saat itu.
Suatu ketika ada warga yang melakukan rutinitas pekerjaannya di perkebunan kopi milik Belanda, dia tidak sengaja menemukan kotoran luwak yang banyak biji kopinya, pekerja tersebut teringat dengan satu jenis luwak yang hanya sistem pencernaannya hanya dapat mencerna daging buah dan tidak dapat mencerna biji dari buah tersebut, tanpa pikir panjang pekerja tersebut memungut biji-biji kopi yang ada pada kotoran luwak, setibanya di rumah biji kopi yang tadi dipungutpun mulai dicuci bersih, dikeringkan, disangrai dan ditumbuk hingga siap untuk dikonsumsi.
Setelah mencoba mengkonsumsi kopi dari kotoran luwak tersebut pekerja itupun ketagihan dengan cita rasa yang khas dari kopi sehingga setiap kali berangkat berkebun ia selalu mencari kotoran luwak.
Perilaku pekerja tersebut pun menarik perhatian mandornya, ia kemudian diintrogasi guna mendapatkan informasi, setelah mendapatkan seluruh informasi tentang apa yang pekerja tersebut lakukan mandor itupun ingin ikut mencoba cita rasa kopi yang diolah dengan cara yang tak lazim tersebut, setelah mencobanya sang mandor ikut ketagihan dengan kenikmatan kopi luwak, seiring berjalannya waktu kopi luwak menjadi minuman favorit orang-orang elit Belanda pada masa itu, namun dikarenakan proses pengolahan kopi luwak tidak semudah kopi biasanya dan jumlahnya yang sedikit sehingga varian kopi luwak ini menjadi varian kopi yang mahal dan berkelas hingga saat ini.
Kita patut bangga ya sahabat, kopi luwak yang menjadi komoditas kopi termahal di dunia pada saat ini ternyata pertama kali ditemukan di Indonesia loh, tapi masih banyak warga Indonesia yang belum pernah mencoba kopi luwak yang asli, semoga informasi ini bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi bagi kalian wahai generasi penerus bangsa.
( Ikhsan, 03/11, Sejarah Kopi 2022)
0 $type={blogger}:
Post a Comment
Berikan komentar anda dengan bijak tanpa mengandung unsur SARA