Ahlusunnah Waljama'ah atau yang sering kita sebut sebagai ASWAJA ini bukanlah suatu oraganisasi ataupun suatu kelompok. Ahlusunnah Waljama'ah ialah suatu paham dimana mengikuti sunnah Nabi secara bersama-sama merupakan suatu amaliyah yang bernilai ibadah.
Secara garis besar, aswaja dibagi mendjadi 2 disiplin ilmu, yang pertama yaitu aswaja sebagai manhaj al fikr (Landasan Berfikir) dan yang kedua aswaja sebagai manhaj al harokah (Landasan Bergerak).
Aswaja menanamkan sifat tasamuh, tawasut, tawazun dan ta'adul dalam manhaj al fikr nya untuk menjadikan penganut fahamnya lebih terbuka dan dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi apapun dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, aswaja juga menanamkan keyakinan bahwa hifdunafs, hifdummal, hifduddin, hifdun akl dan lain sebagainya merupakan suatu keharusan dan kewajiban bagi setiap ummat Nabi Muhammad / umat manusia, yang dapat sahabat pelajari dalam manhaj al fikr nya.
Oleh sebab itu, munculnya aswaja memberikan corak perdamaian dalam agama Islam.
Paham ahlusunnah waljama'ah ini jelas bertolak belakang dengan rivalnya, yaitu paham wahabi. Dimana aswaja mengusung Islam dengan perdamaian sedangkan wahabi membawa Islam dengan cara kekerasan. Hal ini dikarenakan wahabi berkeyakinan seperti kelompok mukhoti'ah, yakni berpaham bahwa hanya ada satu aliran yang benar dan yang lain salah, sedangkan aswaja berkeyakinan lain, yakni menganggap bahwa semua aliran itu benar selama masih dalam batas kewajaran, pemikiran ini membuat aswaja sama persis dengan orang-orang mushowibah.
Hal ini yang perlu diwaspadai. Karena, saat ini paham-paham radikal seperti wahabi ini telah bermunculan di Indonesia.
Disadari atau tidak, sekarang banyak aliran-aliran yang menganggap diri mereka yang paling benar dan paling berhak atas surga, sedangkan kelompok yang lain salah.
Tak hanya itu, ada juga suatu kelompok yang lebih ekstrim hingga mereka berkeyakinan bahwa Panca Sila ini salah, negara Indonesia ini tughot, dan endingnya mereka ingin mendirikan negara sendiri dengan sistem negara khilafah.
Mereka tidak meyakini bahwa mencintai negara merupakan sebagian dari iman, bahkan mereka sendiri yang ingin menghancurkan Indonesia.
Maka dari itu, pemahaman tentang aswaja perlu ditanamkan sejak dini agar anak cucu kita tidak terjerumus dalam paham-paham yang radikal.
0 $type={blogger}:
Post a Comment
Berikan komentar anda dengan bijak tanpa mengandung unsur SARA